Sendiri, Tapi Nggak Selalu Sepi
Ada yang sama ngga?
Kadang aku pengen ditemani.
Nggak perlu ngobrol panjang atau dikasih nasihat macam-macam, cukup ada yang duduk di sebelah, atau tanya, “Kamu nggak apa-apa?”
Tapi kadang juga… aku pengen sendiri?
Nggak mau buka chat, nggak pengen ketemu siapa-siapa. Cuma pengen diam di kamar, ngerapihin isi kepala yang rasanya berantakan.
Aku sendiri, tapi nggak selalu sepi.
Dan saat ramai pun, aku belum tentu benar-benar merasa ditemani.
Kadang aku menarik diri karena butuh ruang buat diri sendiri, tapi di saat yang sama, aku juga berharap ada yang paham tanpa harus aku jelaskan.
Rasanya rumit, tapi sungguh nyata.
Akhirnya aku ngerti, wajar kok kalau aku punya dua sisi.
Boleh capek dan butuh pelukan, tapi juga boleh menarik diri sejenak cuma buat napas.
Aku nggak harus terus kelihatan kuat.
Karena jadi manusia itu ya begitu—kadang ingin ditemani, kadang cuma ingin diam tanpa alasan apa pun.
Dan pelan-pelan, aku belajar nemenin diriku sendiri.
Biar waktu sunyi datang, aku tahu aku nggak benar-benar sendirian.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus